Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan bahwa generasi muda merupakan tombak pemajuan budaya batik di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara peringatan Hari Batik Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada 2 Oktober 2021.
Menurut Hilmar, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya batik di tanah air. Mereka adalah agen perubahan yang dapat membawa batik Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi melalui inovasi dan kreativitas mereka.
Dirjen Kebudayaan juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda agar mereka dapat memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam batik. Dengan pemahaman yang baik, generasi muda dapat menjadi duta budaya yang mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Hilmar juga mengajak generasi muda untuk terus berkreasi dan bereksperimen dengan motif dan desain batik. Dengan terus berinovasi, batik tidak akan kehilangan daya tariknya dan tetap relevan di tengah pesatnya perkembangan zaman.
Dalam acara tersebut, Dirjen Kebudayaan juga memberikan apresiasi kepada para pelaku industri batik yang telah berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan budaya batik di Indonesia. Mereka diharapkan dapat terus memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk terlibat dalam upaya pemajuan budaya batik.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, generasi muda diharapkan dapat menjadi penerus yang handal dalam melestarikan dan mengembangkan budaya batik sebagai warisan budaya bangsa yang patut kita banggakan.